Surat Terpilih untuk Februari oleh Fantria Cho

"Jika perasaan sulit disuarakan maka suratkanlah"

Surat untuk Februari, 

Walau waktumu belum habis, sepertinya akan ada banyak hal yang terjadi di 29 hari yang kamu miliki.

Terima kasih, salah satu harimu menjadi hari ayah dan anak perempuannya pergi bersama untuk pertama kalinya. Tanpa agenda khusus, tanpa bertemu dengan orang khusus, hanya pergi menikmati lengangnya jalan raya di kabupaten.

Bapakku memang suka mencari tempat baru untuk dikunjungi, "nyobian kadieu yuk (cobain ke sini yuk)," kata bapakku di suatu pagi. Sambil memperlihatkan sebuah video food vlogger yang memamerkan durian di layar hp.

Jaraknya kurang lebih 2 jam ditempuh dengan mobil. Tanpa berpikir bahwa hari itu adalah hari libur, kami mengira tempatnya akan sepi. Ternyata begitu sampai, disana saaaaangat ramai.

Mobil mengantri, jalanan menanjak karena lokasi berada di atas bukit. Kami sempat kaget melihat jalanan yang penuh sesak. "Sugantèh moal pinuh", kata bapakku dengan terkekeh. Tak ada pilihan selain menunggu, karena putar balik pun tak memungkinkan.

Namun perjalanan curam dan sulit, terbayarkan dengan lokasi yang cukup nyaman serta makanan yang enak. Sayangnya tak sempat mencicipi durian karena hari mulai mendung dan gerimis mulai turun. Mengingat jalanan yang akan kami tempuh licin jika terguyur hujan, kami bergegas pulang.

Di perjalanan, diiringi hujan yang membentur kaca mobil kami memiliki waktu untuk deep talk. Momen yang sangat jarang terjadi bahkan jika dilakukan dengan sengaja. Ada banyak cerita yang ku dengar sepanjang perjalanan. Mengenal lebih dalam sisi lain bapakku, yang tidak bisa ku lihat di usia remaja.

Februari, hari itu aku memiliki momen baru bersama bapak.

#PecanduBukudiKaryaKarsa #SuratUntukFebruari2024 #PecanduBuku